Kemampuan Mengolah Obat Herbal Masyarakat Wareng Jadi Perhatian Tim PKM FF UAD

Kemandirian usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dimiliki masyarakat dalam pengolahan herbal menjadi salah satu target akhir program pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (FF UAD).

Elemen masyarakat Kalurahan Wareng, Kapanewon Wonosari teridentifikasi memiliki permasalahan yang terkait. Beberapa usaha mandiri masyarakat membutuhkan pendampingan pengembangan kualitas dan kuantitas produk.

Pada Selasa (23/8/2022), Tim PKM FF UAD di Kelurahan Wareng, Wonosari melaksanakan Penyuluhan Budi Daya Penyediaan Bahan Baku dengan standar mutu yang berkesinambungan.

Agenda ini merupakan kegiatan pertama pendampingan program pengembangan produk.

Pembicara adalah Zuchrotus Salamah, Dosen Prodi Pendidikan Biologi, FKIP UAD. Dalam paparannya, Salamah menjelaskan pentingnya pemilihan dan penentuan bibit tanaman herbal yang baik agar hasil panen memberikan kualitas bahan baku herbal yang baik pula.

Lebih lanjut, beliau memberikan bagaimana menentukan waktu tanam, cara tanam, masa tanam, proses pemeliharaan dan panen, pascapanen sampai cara penyimpanan yang dapat menjaga kualitas.

Faktor lain yang menjadi segmen penjelasan adalah penggunaan pupuk organik yang selain bermanfaat untuk menyuburkan juga aman bagi tanaman.

Pelatihan pembuatan pupuk organik kemudian diberikan kepada peserta agar dapat melakukan secara mandiri yang bahan pembuatannya berasal dari limbah domestik terutama makanan yang dapat diubah menjadi pupuk organik cair (POC). Pupuk ini berfungsi sebagai perangsang tumbuh pada masa tanaman bertunas dari fase vegetatif ke generatif pertumbuhan buah dan biji.

Seusai penyuluhan budi daya, program PKM dilanjutkan dengan pemaparan Cara Produksi Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) yang dilangsungkan pada Rabu (5/10/2022).

Hadir sebagai pembicara adalah Dosen FF UAD Bidang Biologi Farmasi, Ichwan Ridwan Rais. Kegiatan ini mengutamakan penjelasan bagaimana UMKM masyarakat di Kalurahan Wareng dapat mengaplikasikan prinsip dan tata cara pelaksanaan CPOTB untuk memenuhi persyaratan pendaftaran produk mereka.

Sebagian besar peserta memberikan pertanyaan dan menyampaikan keluhan terkait pengembangan kualitas produk agar dapat diterima pasar dengan baik.

Antusiasme peserta didominasi oleh bagaimana menyiapkan kriteria fasilitas dan proses produksi yang akan diperiksa sebagai syarat mendapatkan izin. Sesuai dengan permasalahan utama, Ichwan menjelaskan kriteria bangunan dan fasilitas yang telah ditetapkan Pemerintah dalam panduan CPOTB terbaru 2021.

Titik kritis pembahasan pada peralatan proses produksi dan ruangan yang digunakan proses produksi. Hadir dalam acara, Ibu Yuni Ketua pegiat ibu-ibu PKK Kelurahan Wareng yang telah memiliki usaha produksi Jamu yang sedang berkembang.

Produknya bernama Herbal YUNIARI, dengan berbagai jenis sediaan produk dan aktivitas. Dalam diskusinya, beliau menanyakan kesepakatan penggunaan akronim Tema PKM Desa Wisata Jamu Wareng menjadi Dewi Jawa, sebagai jargon untuk semangat membangun dan mengembangkan UMKM yang ada di Kalurahan Wareng.

Kesepakatan ini menjadi awal pelaksanaan PKM yang dimulai dengan kegiatan Dewi Jawa pertama melalui penyuluhan Budi Daya Tanaman Obat Untuk Produksi Herbal Yang Berkualita

 

Source by: https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2022/10/09/513/1114150/kemampuan-mengolah-obat-herbal-masyarakat-wareng-jadi-perhatian-tim-pkm-ff-uad

Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD ajak dahlan muda kelola lingkungan

rogram Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2022 menjadi ajang mahasiswa baru untuk sadar tentang pemilahan sampah dan ramah lingkungan. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat P2K UAD “Dahlan Muda Merawat Bangsa dengan Literasi Ekologi Melalui Pemanfaatan Teknologi”.

Rendi Harsono selaku Ketua Panitia Pusat P2K menyampaikan, sampah selama P2K dipilah sesuai dengan jenisnya antara organik dengan anorganik. Sampah organik nantinya akan terurai dengan sendirinya dan dapat dijadikan sebagai kompos, sedangkan sampah anorganik akan didaur ulang menjadi barang yang bernilai.

“Setelah mahasiswa baru selesai makan, kami arahkan untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya dan dipilah terlebih dahulu. Kami bekerja sama dengan green campus community. Pemilahan sampah di setiap zona nantinya akan disatukan di Kampus IV UAD. Mobilisasi penjemputan dilakukan oleh teman-teman dari green campus community,” papar Rendi saat diwawancarai Rabu, (14-09-2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan program ramah lingkungan sengaja diciptakan sebagai sebuah langkah untuk memantik dan meningkatkan kesadaran Dahlan Muda akan cinta lingkungan. Salah satunya yaitu dengan pemilahan sampah, kemudian sampah anorganik yang bisa dijadikan barang bernilai akan diberikan kepada pendaur ulang atau green campus communitydan hasilnya akan disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Terakhir, Rendi berharap mahasiswa baru memiliki kesadaran untuk memilah sampah, mencintai lingkungan, dan kesadaran untuk mempersiapkan diri sebagai generasi yang cinta ekologi

 

source by : https://news.uad.ac.id/p2k-uad-ajak-dahlan-muda-ramah-lingkungan/

Dosen dan Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Ajak Masyarakat Olah Sampah Rumah Tangga Cegah DBD

Salah satu dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D. melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Padukuhan Ngentak, Murtigading, Bantul, pada Minggu, 28-08-2022. Ia memberikan edukasi kepada masyarakat setempat terkait pengolahan sampah rumah tangga untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan mahasiswa UAD yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 96. Selain itu, juga merupakan bagian dari realisasi MoU antara UAD dan Pemerintah Kabupaten Bantul terkait permasalahan sampah. Selama ini, sampah telah menjadi masalah estetika, juga berpotensi menjadi sumber masalah kesehatan seperti sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang nantinya menyebabkan DBD.

Melalui edukasi ini, masyarakat diberikan penjelasan baik secara langsung maupun melalui media seperti leaflet. Kegiatan kemudian diisi dengan penyampaian materi dan diskusi antarwarga yang hadir. Mereka mendapatkan pengetahuan seputar dampak pengolahan sampah yang buruk dan cara alternatif mengatasinya.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus memelihara lingkungan sekitar dengan tujuan menciptakan masyarakat sehat bebas dengue,” jelas Sulistyawati.

Warga Padukuhan Ngentak mengaku senang dengan adanya edukasi pengolahan sampah, dan mereka sangat antusias mengikuti kegiatan. Selain itu, mereka juga berharap agar ada tindak lanjut dari edukasi seperti ini, misalnya pembinaan bank sampah sebagai bentuk pengelolaan sampah di level rumah tangga.

 

Source by : https://news.uad.ac.id/dosen-uad-ajak-masyarakat-olah-sampah-rumah-tangga-untuk-cegah-dbd/

Mahasiswa UAD lakukan Edukasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 96 Unit VI.B.1 menggelar sosialisasi tentang pengelolaan sampah rumah tangga untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Padukuhan Ngentak, Murtigading, Sanden, Bantul. Bertempat di kediaman Nur Irfan selaku Kepala Dukuh, acara pada Minggu (28-08-2022) itu dihadiri oleh ibu-ibu di padukuhan setempat yang antusias mengikuti kegiatan.

Warga diberi penjelasan oleh Tim Unit VI.B.1 tentang bahaya dari buruknya pengelolaan sampah yakni menjadi sarang atau tempat berkembang biak vektor penyakit yang akan berdampak pada kesehatan. DBD merupakan salah satu penyakit yang paling cepat timbul sebagai efek dari masalah sampah tersebut.

Dalam kesempatan ini, warga diajak untuk mengatasi problematika sampah melalui ember tumpuk sebagai media pengelolaan sampah organik. Ia merupakan komposter sederhana yang dibuat dengan menyatukan dua ember yang disusun bertingkat.

“Nantinya, ember tumpuk akan membantu mengolah sampah organik menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan dengan bantuan larva Hi (Hermatica illucens),” papar Ega Septia selaku Ketua Unit.

Sebagai bagian dari upaya menyukseskan program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama), masalah sampah menjadi fokus utama Tim Unit VI.B.1 dalam melaksanakan kegiatannya. Selain ember tumpuk, program Shodaqoh Sampah juga menjadi alternatif lain yang bisa dilakukan untuk mengelola sampah rumah tangga. Warga diberi kantong pilah untuk memisahkan jenis-jenis sampah agar kemudian dijual ke Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal). Hasil penjualan selanjutnya dimasukkan untuk kas RT atau PKK di setiap padukuhan.

Dengan adanya program-program inovatif ini, warga mengaku senang karena mendapatkan pengetahuan baru seperti dampak dari pengelolaan sampah rumah tangga yang buruk. Mereka berharap kegiatan Shodaqoh Sampah dapat terus berjalan meski program KKN UAD di Murtigading telah berakhir.

 

Source by: https://news.uad.ac.id/mahasiswa-kkn-uad-beri-edukasi-pengelolaan-sampah-rumah-tangga/

Solusi Praktis Pengelolaan Sampah Organik Dengan Ember Tumpuk

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Periode 96 Unit II.A.2 melaksanakan praktik pengolahan sampah organik di Dusun Klembon, Trirenggo, Bantul (4-9-2022). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi dengan topik serupa yang telah dilakukan dua minggu sebelumnya dan diikuti oleh warga RT 05, 06, dan 07 dusun setempat.

Tim Unit II.A.2 berfokus pada pembuatan tiga media untuk pengolahan sampah yaitu ember tumpuk, losida (lonjong sisa dapur), dan compost bag. Media ini dipilih karena praktis, mudah dalam pembuatan dan penerapannya, serta sebagai solusi alternatif untuk mengurangi sampah. Untuk pengenalan, warga diberi penjelasan tentang alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan, dan langkah-langkah dalam pengolahan sampah.

Dalam kegiatan praktik ember tumpuk, pertama-tama sampah sisa dapur berupa buah-buahan yang hampir busuk, sisa sayuran, dan sampah dapur lainnya dimasukkan ke dalam ember. Lalu magot ditambahkan untuk membantu proses pengomposan dan mempercepat proses penguraian sampah. Setelah dibiarkan selama dua bulan, maka ember tumpuk akan menghasilkan cairan lindi yang selanjutnya bisa digunakan sebagai Pupuk Organik Cair (POC). Sebelum digunakan, cairan lindi harus dijemur di bawah sinar matahari hingga warnanya berubah menjadi hitam cokelat dan tidak berbau, baru siap untuk dipakai.

Haryono selaku Ketua RT 05 menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Tim Unit II.A.2 atas pelatihan yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam lingkup rumah tangga ini. “Saya pribadi jadi tertantang untuk membuat ember tumpuk dengan ukuran yang lebih besar agar dapat menampung lebih banyak sampah dapur (organik) dan menghasilkan banyak POC,” imbuhnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan satu set ember tumpuk kepada masing-masing RT. Tim Unit II.A.2 berharap setelah acara ini, warga Klembon Wetan dapat terus mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga sekaligus sebagai upaya untuk menyukseskan program Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama).

 

source by: https://news.uad.ac.id/ember-tumpuk-solusi-praktis-olah-sampah-organik/

KKN UAD Ajak Masyarakat Manfaatkan Sampah Lewat Ember Tumpuk

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 96 Unit IV.A.2 mengajak masyarakat di Padukuhan Babadan, Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul, untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui sosialisasi tentang losida (lodong sisa dapur) dan ember tumpuk. Bertempat di RT 01 Babadan, pada Sabtu (27-08-2022), kegiatan ini digelar dengan menyasar ibu-ibu PKK dari enam RT di padukuhan setempat.

Mengingat problematika sampah yang cukup pelik di Yogyakarta. Di Bantul, terdapat Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebagai pusat yang sudah mencapai ambang batasnya. Alasan inilah yang membuat Tim KKN UAD Unit IV.A.2 mengadakan sosialisasi dengan tujuan agar masyarakat dapat melakukan pemilahan sampah dan memanfaatkannya sebaik mungkin. Sehingga, diharapkan penumpukan di pembuangan akhir bisa sedikit tereduksi dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

Losida dan ember tumpuk dipilih sebagai alternatif karena keduanya berfungsi sebagai media dalam proses pembuatan pupuk organik yang berasal dari sisa dapur untuk nantinya berguna bagi tanaman. Sampah yang digunakan dapat berasal dari sisa sayur dapur (baik yang sudah dimasak maupun belum), kulit buah, dan sisa nasi.

Untuk cara pembuatan losida, bahan utama yang diperlukan hanya paralon dengan diameter 3 inci dan tinggi 120 cm. Lalu, lubangi bagian bawahnya sepanjang 40 cm untuk jalan penyebaran pupuk organik yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah sisa dapur. Cara penggunaannya yaitu dengan menanam losida ke dalam tanah setinggi lubang yang dibuat tadi. Kemudian, masukkan sampah organik sisa dapur ke dalam paralon tersebut. Terakhir, tutup bagian atasnya.

Sementara untuk ember tumpuk, siapkan dua buah ember berukuran 20 kg. Pasang keran kecil pada ember pertama lalu beri lubang-lubang kecil pada bagian tutupnya. Untuk ember kedua, cukup dilubangi bagian bawahnya, kemudian tumpuk kedua ember tersebut. Cara penggunaannya sama seperti losida yaitu dengan memasukkan sampah sisa dapur ke dalamnya. Setelah membusuk, sampah nantinya akan menghasilkan air lindi yang akan digunakan sebagai pupuk organik. Air lindi baru bisa digunakan setelah dijemur dan warnanya berubah seperti kopi, sedangkan untuk komposisinya, gunakan 50 ml air lindi dicampur dengan 1 liter air biasa.

Antusiasme masyarakat Babadan terhadap kegiatan tersebut sangat tinggi, terlihat dari keaktifan mereka selama acara berlangsung. Vara Hilda selaku salah satu anggota Tim Unit IV.A.2 berharap bahwa dengan adanya sosialisasi ini dapat menyadarkan seluruh elemen bahwa sampah merupakan tanggung jawab bersama. “Hal kecil dapat membawa perubahan besar. Semoga dunia bisa kembali sehat,” tandas Vara.

 

source by: https://news.uad.ac.id/kkn-uad-ajak-masyarakat-manfaatkan-sampah-lewat-ember-tumpuk/

KKN UAD Ajak Warga Murtigading Untuk Kelola Sampah Anorganik

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berlokasi di Padukuhan Mayungan 2, Desa Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. Pada pengabdian kali ini, mahasiswa yang tergabung dalam Unit KKN VII.A.3 berfokus dalam pengelolaan sampah rumah tangga untuk membantu percepatan program Bantul Bebas Sampah 2025.

Dalam melaksanakan program kerja baik tematik maupun nontematik, salah satu yang diusung oleh kelompok KKN VII.A.3 di bawah dosen bimbingan Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si, M.Kes. yakni melakukan pemilahan sampah anorganik dengan bentuk “Shodaqoh Sampah” menggunakan tiga kantong pilah sampah. Untuk menyukseskan program tersebut, para mahasiswa membagikan tiga kantong kepada setiap warga Padukuhan Mayungan 2 guna memisahkan sampah anorganik. Sehingga warga bisa menggunakan kantong pilah sampah itu untuk kemudian hasilnya disedekahkan kepada Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Murtigading.

Sembari membagikan kantong pilah sampah, mahasiswa KKN juga melakukan edukasi serta sosialisasi penggunaan tiga kantong itu kepada warga. Dijelaskan bahwa kantong berwarna merah digunakan untuk sampah berbahan dasar plastik, kantong berwarna hitam untuk sampah besi dan kaca, kemudian kantong berwarna biru khusus untuk sampah kertas.

Lebih lanjut, sampah-sampah anorganik yang terkumpul akan dikelola oleh BUMKal. Pembagian dana dari hasil penjualan sampah anorganik sebesar 30% akan digunakan untuk operasional seperti membayar pegawai BUMKal, sedangkan 70% untuk kepentingan dusun seperti pembangunan, pendidikan, santunan, dan kegiatan lainnya.

Adanya program Shodaqoh Sampah ini, mahasiswa KKN UAD berharap dapat menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain berkaitan dengan pengelolaan sampah anorganik. Paling penting, bisa mengurangi permasalahan sampah guna keberlangsungan hidup generasi selanjutnya yang lebih bersih dan sehat.

 

Source by: https://news.uad.ac.id/kkn-uad-bantu-warga-kelola-sampah-rumah-tangga-anorganik/

Tim PKM UAD Terapkan Teknologi Pengolahan Sampah untuk Menangani DBD

Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan program Penerapan Teknologi Pengolahan Sampah untuk Menangani DBD (Demam Berdarah Dengue) di Kalurahan Murtigading, Sanden, Bantul, pada Minggu, 28-08-2022. Kegiatan ini dihadiri oleh 26 peserta dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPM-Kal) setempat.

Setelah menjadi permasalahan global, kini sampah juga menjadi salah satu problematika serius di Indonesia, termasuk Murtigading pada khususnya. Pencemaran lingkungan dan masalah kesehatan merupakan contoh dampak yang ditimbulkan oleh isu sampah. Hal ini kemudian juga dapat berujung pada penyakit, salah satunya DBD.

Dalam program yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini, Tim PKM UAD memberikan materi tentang pengelolaan sampah rumah tangga untuk pencegahan DBD, pelatihan bank sampah, dan penerapan teknologi tepat guna sederhana. Sedangkan untuk pertemuan berikutnya, materi seputar pelatihan pengolahan sampah dengan kompos dan magot serta pendampingan lainnya akan dipaparkan.

Program PKM merupakan bentuk kemitraan antara UAD dengan Kalurahan Murtigading yang diusung oleh Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D. dan Fanani Arief Ghozali, S.Pd., M.Pd. Dalam pelaksanaannya, mereka dibantu oleh tim pelaksana teknis yang terdiri atas Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., Dr. Tri Wahyuni Sukesi, M.P.H., Dr. Bambang Sudarsono, M.Pd., Dr. Fatwa Tentama, M.Si., Herman Yuliansyah, S.T., M.Eng., dan Lulu Nafiati, S.E., M.Sc.

Sulistyawati selaku ketua tim program menyampaikan tentang pentingnya menjaga lingkungan. “Tidak henti-hentinya saya mengingatkan bapak ibu untuk peduli terhadap lingkungan sebagai bentuk pencegahan terhadap semua penyakit berbasis lingkungan, termasuk DBD,” imbuhnya.

Sementara itu, Fanani menyoroti seputar kemudahan pembuatan alat tepat guna sederhana dengan bahan yang ada di sekitar. “Salah satunya adalah botol plastik, yang tadinya hanya dianggap sampah tetapi bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan alat penyedot jentik nyamuk,” pungkas Fanani

 

Source by: https://news.uad.ac.id/tim-pkm-uad-terapkan-teknologi-pengolahan-sampah-untuk-menangani-dbd/

Mahasiswa UAD Galakkan Sedekah Sampah

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit I.B.1 mengadakan sosialisasi terkait pengelolaan sampah di Dusun Gandekan, Guwosari, Pajangan, Bantul pada Kamis, 18-08-2022. Turut hadir sebagai narasumber yaitu Ahmad Nur Syahid, S.T., M.I.L.

Sebagai salah satu problematika besar bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), isu sampah dipilih menjadi fokus utama dalam program kerja Tim KKN Unit I.B.1. Mereka berasumsi bahwa permasalahan tersebut masih terus menjadi momok karena kurangnya kesadaran dan informasi masyarakat terkait pemilahan sampah. Hal ini kemudian menjadi tujuan utama mereka untuk mewujudkan gerakan “sampah rumah tangga harus selesai di rumah tangga”.

Bima Nurfauzi selaku ketua unit menyampaikan bahwa program tersebut akan saling memberi manfaat baik antara mahasiswa dan warga. “KKN ini merupakan program dari UAD untuk membantu menyukseskan program Bantul Bersih Sampah 2025, jadi kami menggerakkan masyarakat dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.

Dalam penyampaian materi, Ahmad juga menuturkan bahwa kegiatan itu akan membantu masyarakat memilah sampah untuk selanjutnya dikonversi menjadi uang. Mereka mengumpulkan sampah kemudian menyetorkannya ke pengepul rongsok atau melalui program sedekah sampah.

Warga Gandekan menyambut antusias inisiasi ini, terbukti dari ramainya partisipasi mereka dalam sesi kegiatan. Selain mendapat penjelasan tentang Pemilahan Sampah Mandiri (PSM), warga juga diarahkan untuk membentuk kepengurusan sedekah sampah agar pelaksanaannya lebih sistematis. Tim KKN UAD berharap bahwa program ini bisa terus berjalan secara berkelanjutan untuk membantu Pemerintah Daerah dalam menyukseskan program Bantul Bersih Sampah 2025.

 

Source by: https://news.uad.ac.id/peduli-lingkungan-mahasiswa-kkn-uad-galakan-sedekah-sampah/

UAD Gandeng Badan Usaha Milik Kalurahan Kelola Sampah Di Caturharjo

Permasalahan sampah di Yogyakarta sampai saat ini belum tertuntaskan dengan baik. Melalui program hibah kemitraan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Tim Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Badan Usaha Milik Kelurahan (BUM-Kal) Catur Sejahtera bekerja sama untuk mengelola sampah.

BUM-Kal Catur Sejahtera milik Kalurahan Caturharjo, Pandak, Bantul, berinisiasi memiliki usaha di bidang pengelolaan sampah. Beberapa program yang dikerjasamakan bersama Tim Dosen UAD antara lain pelatihan manajemen BUM-Kal, pemilahan sampah, dan pembuatan kompos.

Beranggotakan A. Ahid Mudayana, Deni Ismanto, dan P. Zisca Diana, tim menjalankan kegiatan yang berbasis pada technopreneurship. Dengan memanfaatkan teknologi maka diharapkan sampah dapat dikelola dengan baik.

Selasa, 9 Agustus 2022, tim menyerahkan alat untuk mengelola sampah dan pemilahan. Dengan adanya pengelola sampah tersebut, diharapkan tidak sekadar menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomis sampah.

“Hasil pengelolaan sampah ini dapat berdampak langsung kepada masyarakat karena lingkungan jadi bersih dan sehat. Secara ekonomis juga ada pemasukan yang bisa dimanfaatkan BUM-Kal untuk kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ahid.

Menurutnya, jika sampah dikelola dengan baik di setiap kalurahan maka dapat mengurai persoalan sampah di Yogyakarta.

 

Source by: https://news.uad.ac.id/gandeng-bum-kal-tim-dosen-uad-kelola-sampah-di-caturharjo/