Berdayakan Greenhouse di Pencitrejo, KKN UAD Olah Sampah Organik Jadi Pupuk

Banyaknya produksi sampah rata-rata per orang mencapai 0,7 kilogram, dan hampir 7.000 ton sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) setiap harinya. Di antara 7.000 ton tersebut, sampah organik rumah tangga mendominasi. Demi mengurangi dominasi sampah organik di TPA, terdapat berbagai upaya yang cukup sederhana, salah satunya dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang dapat diolah sendiri di rumah.

Cara pengolahan sampah organik tersebut seperti yang diprakarsai dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Cita Eri Ayuningtyas, S.Gz., M.P.H. dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Program menarik ini diturunkan dan dilanjutkan oleh Tim KKN UAD Unit XII.C.1 yang ditempatkan di Pedukuhan Pencitrejo, Dlingo, Bantul, Yogyakarta.

Riki Sahidun Nurohman ketua KKN UAD Unit XII.C.1 mengatakan, olahan sampah akan disalurkan secara langsung sebagai pupuk organik di greenhouse yang dibangun. Ia menjelaskan, kombinasi greenhouse dan pupuk organik dapat membuat tanaman tumbuh dan berproduksi dengan lebih cepat secara berkesinambungan tanpa dipengaruhi oleh musim, serta terhindar dari bahan kimia dari pupuk nonorganik.

“Oleh karenanya, dari program kerja mahasiswa KKN UAD ini, kami berharap masyarakat Pedukuhan Pencitrejo dapat memanfaatkan dan melanjutkan peluang yang telah ada sehingga dapat mengurangi sampah organik di sekitar Pencitrejo,” katanya.

Kegiatan sosialisasi pengolahan sampah organik, pembangunan greenhouse, hingga pengolahan sampah akan terus berlanjut hingga masa KKN selesai pada 4 Maret 2022. Tujuannya tentu agar masyarakat dapat mengolah sampah organik secara pribadi dan mengembangkan greenhouse dengan maksimal.

Sudari selaku dukuh di Pedukuhan Pencitrejo mendukung penuh kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD dan nantinya akan mengoordinir proses pengolahan sampah organik.

 

Source by: https://news.uad.ac.id/berdayakan-greenhouse-di-pencitrejo-kkn-uad-olah-sampah-organik-jadi-pupuk/

Peduli Lingkungan Sejak Dini, Mahasiswa KKN UAD Reguler 88 Ajak Siswa SDN SONO Tanam Pohon

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 88 Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan SDN Sono memberikan edukasi terkait kepedulian lingkungan sejak dini kepada siswanya dengan melakukan penanaman pohon. Kegiatan ini berlangsung pada Jum’at 18 Februari 2022 pukul 08.00-10.00 WIB di SDN Sono 1.

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang telah tercantum didalam program kerja (Proker) mahasiswa KKN Unit VIII.B.1. Penanaman pohon ini menjadi salah satu upaya mahasiswa dan pihak sekolah untuk meningkatkan rasa cinta dan kepedulian siswa kepada lingkungan sekitar agar tercipta kelestarian alam.

Menurut Kepala Sekolah SDN Sono Bapak Suyatna, pihak mereka sangat mendukung kegiatan penanaman pohon ini dikarenakan untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan ditengah era modern ini. Selain itu, dengan adanya penanaman pohon ini diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa untuk menjaga lingkungan dan membantu mengurangi efek pemanasan global yang terjadi.

“Kami, sangat mendukung kegiatan penanaman pohon ini dikarenakan sangat memberikan edukasi kepada siswa agar lebih peduli dan cinta lingkungan ditengah jaman modern yang serba gadget ini. Selain itu, dengan menanam pohon dapat menjaga daerah resapan air tanah, menghindarkan dari bencana alam dan menyediakan udara segar yang bermanfaat dalam proses belajar mengajar,” tuturnya.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini siswa yang dilibatkan adalah siswa siswi kelas 4 dan 5. Hal ini dikarenakan siswa siswi tersebut sudah mampu menangkap arahan yang diberikan. Selain itu, dalam penanaman pohon ini alat yang digunakan yaitu cangkul, sabit yang merupakan benda tajam. Sehingga atas pertimbangan ini kami memilih siswa kelas 4 dan 5 untuk meminimalisir resiko kecelakaan saat penanaman pohon berlangsung.

Menurut ketua unit VIII.B.1 Wahyu, berharap dengan adanya kegiatan ini mampu membangkitkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah sehingga siswa terhindar dari sifat apatis terhadap lingkungan sekitar serta meningkatkan kepekaan terhadap alam.

“Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, mampu menumbuhkan kepedulian siswa terhadap lingkungan dan alam serta siswa terhindar dari sifat apatis. Seperti yang kita tahu saat ini banyak siswa yang kurang peduli terhadap lingkungan dikarenakan oleh kemajuan teknologi yang menyebabkan siswa lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gadget dan bermain game online” pungkasnya.

 

source by: https://www.kompasiana.com/mutiarasyahrusi/62133fb7dd39430571564964/peduli-lingkungan-sejak-dini-mahasiswa-kkn-uad-reguler-88-ajak-siswa-sdn-sono-tanam-pohon

Dosen UAD Kenalkan Peningkatan Literasi dan Pengolahan Sampah di Argosari

Keberadaan sampah rumah tangga di masyarakat menjadi perhatian serius bagi sejumlah dosen dan mahasiswa KKN kelompok XIV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Melalui program pengabdian kepada masyarakat, dua dosen UAD Yogyakarta, Nunik Hariyanti, M.A. dan Wahidah Mahanani Rahayu, M.Sc. menyelenggarakan sosialisasi di Kalurahan Argosari, Kapanewon Sedayu, Bantul, pada Sabtu (12-02-2022).

Tema yang diangkat pada sosialisasi ini terkait “Pengolahan Sampah Rumah Tangga dan Peningkatan Literasi Masyarakat dengan Membacakan Nyaring”. Sekitar 40 peserta hadir dalam kegiatan tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Ketua PKK Argosari, Dra. Faridah mengatakan, dengan adanya kegiatan tersebut pihaknya merasa mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan yang cukup berharga. “Kami sangat berterima kasih dengan adanya kegiatan ini. Dengan bekal wawasan yang disampaikan oleh teman-teman dosen UAD dan dibantu mahasiswa KKN UAD di sini, kami bisa mengetahui tambahan informasi terkait pengolahan sampah agar lebih bermanfaat,” katanya.

Di sela kegiatan tersebut dilakukan penyerahan buku secara simbolis dari perwakilan UAD yang diwakili Nunik Hariyanti kepada Ketua PKK Argosari Faridah. Terdapat 130 buku yang disumbangkan dari UAD untuk perpustakaan Kalurahan Argosari.

Pada acara tersebut, Nunik Hariyanti yang merupakan dosen Prodi Ilmu Komunikasi UAD menyampaikan pentingnya literasi di kalangan masyarakat untuk mengolah sampah rumah tangga. “Bagaimana memanfaatkan sampah atau limbah ini kita bisa tahu dari literasi, misalnya buku cerita,” tuturnya.

Dilanjutkan Nunik, dengan membaca buku cerita, masyarakat bisa memulainya sejak dari usia dini. “Dengan membaca buku, buku apa pun itu, kita bisa menyerap banyak manfaat. Termasuk salah satunya yaitu pengolahan sampah. Membaca buku minimal lima belas menit setiap hari, mampu memberikan wawasan agar mengetahui hal-hal yang sebenarnya di sekitar kita bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.

Sementara itu Wahidah Mahanani Rahayu mengungkapkan sampah rumah tangga mampu diolah agar lebih bermanfaat. “Sebenarnya sampah rumah tangga itu banyak sekali. Namun pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan limbah makanan, seperti misalnya batang brokoli yang sering kali dibuang. Nah, daripada dibuang alangkah lebih baiknya dimanfaatkan untuk kita olah menjadi makanan berupa cookies,” ungkapnya.

Wahidah mencontohkan limbah makanan lain, seperti tulang ikan. “Banyak dari kita yang memilih untuk membuang tulang ikan. Padahal jika mengetahui, tulang ikan itu memiliki kandungan gizi protein yang tinggi. Tulang ikan ini bisa kita olah menjadi krupuk maupun tepung,” tutur dosen Prodi Teknologi Pangan UAD Yogyakarta itu.

Pada kesempatan tersebut, turut berpartisipasi komunitas dari Read Aloud (RA) Yogyakarta dalam peningkatan budaya membaca bagi anak-anak. Salah satu pengurus RA Yogyakarta, Elsa Agustine, menyampaikan bagaimana para orang tua memiliki peran penting dalam mengenalkan budaya membaca bagi anak-anak.

“Banyak hal yang bisa kita dapatkan dengan membaca. Nah, di sini kami dari Read Aloud Yogyakarta ingin mengajak masyarakat Kelurahan Argosari Sedayu untuk membiasakan membacakan nyaring bagi para putranya. Membacakan nyaring di sini tidak sekadar membaca, tetapi punya manfaat yang cukup penting bahwa anak bisa tertarik, antusias, dan akhirnya suka untuk terus dibacakan,” katanya.

 

Source by: https://news.uad.ac.id/dosen-uad-kenalkan-peningkatan-literasi-dan-pengolahan-sampah-di-argosari/

Laporan 2021

Pembelajaran Kolaboratif Kesiapsiagaan Bencana bagi Sekolah di Kawasan Risiko Bencana Merapi

Penelitian seyogyanya tidak hanya berhenti pada pengembangan keilmuan dan publikasi saja, tetapi idealnya dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat luas. Hilirisasi adalah proses mendekatkan hasil riset dan inovasi kepada pengguna, karena tidak semua masyarakat di akar rumput dapat mengakses jurnal terindeks maupun menerjemahkan hasil penelitian dan luaran secara fasih. Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebelumnya telah melakukan penelitian dan pengembangan Tas Siaga Bencana (TASINA) berbasis kearifan lokal Yogyakarta. Sejalan dengan hal tersebut, hilirisasi penelitian tengah dilakukan tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UAD yang terdiri atas Fariz Setyawan, M.Pd. (ketua), Dholina Inang Pambudi, M.Pd. (anggota 1), dan Dr. Dody Hartanto, M.Pd. (anggota 2), kepada sekolah-kepala sekolah di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Merapi, Sleman, DIY.

Tim PKM UAD telah memperoleh bantuan pendanaan dari Kemdikbudristek program penelitian kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian dan purwarupa PTS tahun anggaran 2021. Tim ini mengusung judul “Proyek Kemanusiaan Melalui Pembelajaran Kolaboratif Kesiapsiagaan Bencana Erupsi Gunung Merapi bagi Sekolah di Kawasan Risiko Bencana (KRB) Merapi”. Program tersebut juga dilatarbelakangi adanya peningkatan status Merapi dari waspada menjadi siaga level III sejak 5 November 2020.

“Tentu hal tersebut menjadi perhatian kita bersama, karena dalam Q.S. Al-Maidah: 32 juga disebutkan bahwa menyelamatkan satu nyawa, seakan-akan dia telah menyelamatkan nyawa semua manusia,” terang Dholina.

Keberhasilan dalam manajemen penanggulangan bencana sangat memerlukan kolaborasi dan sinergi pentahelix (unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, media). Sebagai wujud peran aktif akademisi kampus dalam kegiatan manajemen penanggulangan bencana tersebut, tim PKM UAD melakukan berbagai kegiatan seperti koordinasi dan sosialisasi kepada mitra (sekolah di KRB Merapi), Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sleman, dan pihak desa setempat.

Pembekalan juga dilakukan kepada lima puluh mahasiswa UAD yang nantinya akan dilibatkan dalam kegiatan PKM ini. Selepas koordinasi dan pembekalan dilakukan pelatihan selama tiga hari (20, 21, 23 Desember 2021) di Hotel Easparc bagi sekolah di KRB Merapi, Sleman, DIY. Pelatihan tersebut dibagi sesuai jenjang SD, SMP, SMA, dan diikuti sebanyak enam puluh orang yang terdiri atas kepala sekolah, guru, dan karyawan, serta tim siaga sekolah. Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi fikih kebencanaan, kesiapsiagaan bencana bagi sekolah di KRB Merapi pada masa pandemi Covid-19, serta simulasi sederhana erupsi gunung api.

Salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, “Saya senang dapat mengikuti pelatihan ini karena mendapat banyak ilmu baru. Selain itu ada materi yang jarang didapatkan yaitu terkait fikih kebencanaan di mana memandang bencana bukan sebagai azab, tetapi sebagai ujian sekaligus wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya,” terang Rr Afit, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Pakem.

Selain pelatihan kepada guru, tim dosen pengusung PKM dan mahasiswa UAD melakukan pembelajaran kolaboratif kesiapsiagaan bencana melalui bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Erupsi Gunung Api dan TASINA kepada siswa-siswi SMA Muhammadiyah Pakem, Sleman, DIY, pada 23 Desember 2021.

“Melalui pembelajaran kolaboratif kesiapsiagaan bencana menggunakan APE dan TASINA, kami mendapat pengalaman dan ilmu baru agar lebih siap siaga lagi,” terang Fitri, siswi SMA Muhammadiyah Pakem.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan PKM dilakukan penyerahan aset sebanyak 75 pak tas TASINA beserta isinya, dan lima APE Erupsi Gunung Api kepada sekolah mitra di KRB Merapi untuk digunakan sesuai fungsinya, guna mendukung pembelajaran kolaboratif kesiapsiagaan bencana di sekolah. Pendidikan dan penyadaran tidak akan dapat menghentikan terjadinya bencana, tetapi pendidikan dan penyadaran akan dapat membantu mengurangi risiko bencana. (dho)

 

Source by: https://news.uad.ac.id/pembelajaran-kolaboratif-kesiapsiagaan-bencana-bagi-sekolah-di-kawasan-risiko-bencana-merapi/

UAD Lakukan Pelatihan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Program Studi Biologi mengadakan pelatihan pengelolaan sampah bagi pengelola dan masyarakat pemanfaat objek wisata Pantai Bugel dan Pantai Bidara, Kulon Progo.

Pelatihan pengelolaan sampah bagi masyarakat pesisir mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Kegiatan UAD tersebut juga didukung oleh Dinas Pariwisata serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kulon Progo.

Materi pelatihan disampaikan oleh Ichsan Indra Lukmana, M.Si. dosen Biologi UAD dengan dibantu oleh 41 mahasiswa. Materi berupa pengelolaan sampah yang ada di lokasi, diskusi tentang pengelolaannya, pengenalan maggot, ulat hongkong, ulat jerman, pengelolaan sampah organik menggunakan maggot, serta pengelolaan sampah anorganik menggunakan ulat hongkong dan ulat jerman.

Acara diikuti oleh puluhan masyarakat Panjatan Kulon Progo, mahasiswa Program Studi Biologi, serta prodi lainnya. Selain itu didukung oleh 31 mahasiswa program pertukaran mahasiswa delegasi dari 12 perguruan tinggi di Indonesia. Mereka berasal dari Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tadulako, Universitas Mulawarman, Universitas Nusa Cendana, Universitas Negeri Makassar, STMIK AMIK Riau, dan Universitas Halu Oleo, Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam, Universitas Andalas, Universitas Bina Bangsa Getsempena, juga Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang.

Peserta yang mayoritas terdiri atas ibu-ibu sangat antusias mengikuti pelatihan. Bu Siti salah satu peserta berharap pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan pelaksanaan program agar dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan dan tujuan tercapai.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., menyampaikan harapan agar usaha untuk menjaga kawasan pantai sebagai tempat yang bersih dan nyaman harus terus digalakkan.

“Jangan berhenti setelah acara ini selesai. Waktu dua hari 18‒19 Desember 2021 tidak cukup, harus dilakukan pendampingan secara terus-menerus. Para pengelola harus terus melakukan gerakan untuk menjaga kebersihan. Bisa dengan kerja bakti, bisa dengan anjuran bagi para pengunjung, dengan memberi tanda-tanda peringatan, spanduk, maupun diingatkan secara langsung,” tegas Gatot.

Menurutnya, pantai yang bersih, rapi, dan ramah, akan membuat pengunjung menjadi betah dan merasa nyaman. (doc)

 

source by: https://news.uad.ac.id/uad-lakukan-pelatihan-pengelolaan-sampah-di-destinasi-wisata/

Pertamina Jajaki Kerja Sama Riset dengan UAD Bidang Bioenergi dan Biokimia

PT Pertamina sebagai BUMN nasional telah mendapatkan amanah pemerintah untuk mempercepat hilirisasi produk-produk riset anak bangsa yang inovatif untuk kemajuan teknologi dalam negeri, khususnya bidang bioenergi. Selain itu, riset yang memiliki potensi besar untuk menjadi produk strategis masa depan bangsa, seperti produk biokimia untuk produk bahan baku strategis bidang farmasi, juga berpotensi untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan dari PT Pertamina.

Berdasar hal tersebut PT Pertamina yang diwakili oleh tim Research and Innovation Technology, melakukan penjajakan kerja sama riset dengan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Kamis, 23 Desember 2021.

Tim dari PT Pertamina dipimpin oleh Andianto Hidayat, VP Research and Innovation Technology PT Pertamina Pusat. Sementara tim riset UAD dipimpin oleh Dr.-Ing. Suhendra, dosen Program Studi Teknik Kimia UAD yang melakukan penelitian pemanfaatan mikroalga kelautan (marine microalgae).

Species microalgae yang menarik perhatian PT Pertamina adalah Aurantiochytrium sp. yang banyak ditemukan di wilayah hutan bakau. Mikroalga ini dapat menghasilkan lipid (red:lemak) yang tinggi. Karena produktivitas lipidnya tinggi bisa mencapai hingga 200 gram per liter dalam 4 hari panen, mikroalga ini berpotensi dijadikan sumber bahan baku biofuel masa depan oleh PT Pertamina. Selain itu, karena kandungan omega-3 dan squalene juga tinggi, maka mikroalga ini juga sangat berpotensi untuk dijadikan sumber bahan baku nutrisi, kosmetik, dan farmasi.

Tim yang dipimpin oleh Suhendra sejak beberapa tahun mengkaji potensi mikroalga ini bahkan telah melakukan isolasi (red: pengambilan) dari beberapa hutan bakau Indonesia seperti Raja Ampat dan Sorong di Papua Barat, Kulonprogo di Yogyakarta, Lampung Timur, Bangka Belitung, Lombok dan Teluk Naga di Banten.

Ide Suhendra terinspirasi dari pengalaman kerjanya di Jerman sebagai seorang konsultan untuk beberapa perusahaan internasional. Salah satu proyek Suhendra sekitar 2016 adalah Evonik, yang bekerja sama dengan DSM, perusahaan Belanda, membangun pabrik produksi omega-3 berbahan baku mikroalga Aurantiochytrium.

Awalnya, produk dari Evonik dan DSM berbahan baku mikroalga ini digunakan untuk pakan ikan dan ternak. Selanjutnya, produk disempurnakan untuk produk nutrisi dan kosmetik yang kini banyak dijual di supermarket di Jerman.

Saat ini, dengan mikroalga yang sama dapat pula dihasilkan squalene yang umumnya bersumber dari hati ikan hiu. Squalene adalah bahan baku penting untuk adjuvant vaksin Covid-19.

Biontech/Pfizer dan Evonik bekerja sama menggunakan squalene dari mikroalga ini untuk adjuvant vaksin Covid-19. Banyak ahli dan pakar lingkungan bahkan mengatakan, dengan keberadaan mikroalga ini telah menyelamatkan perburuan sebanyak setengah miliar ikan hiu hanya untuk produksi vaksin Covid-19.

Selain berdiskusi, tim PT Pertamina juga mengunjungi Laboratorium UAD untuk melihat progres riset yang dilakukan oleh tim UAD. Andianto Hidayat mengungkapkan bahwa di masa depan, PT Pertamina akan terus gencar berkolaborasi dengan SDM riset dan universitas dalam negeri demi kemajuan teknologi bangsa di masa depan. (doc)

 

Source by: https://news.uad.ac.id/pertamina-jajaki-kerja-sama-riset-dengan-uad-bidang-bioenergi-dan-biokimia/

Alumnus Farmasi UAD sukses kembangkan “Cari Jamu”

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Positif (Podcast Farmasi Inspiratif) #10 dengan tema “Industri Rumah Tangga Olahan Produk Herbal dan Peluang Industri Rumah Tangga di Era 4.0” pada Sabtu, 18 Desember 2021 secara daring melalui live streaming YouTube Farmasi UAD.

Hadir sebagai pemateri adalah apt. Dr. Iis Wahyuningsih, M.Si. yang merupakan dosen Fakultas Farmasi UAD dan apt. Rudi Afriananda, S.Far. alumnus Farmasi UAD sekaligus founder Carijamu.

Iis Wahyuningsih menyampaikan mengenai pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) obat tradisional ke arah UMKM pangan. Menurutnya, dalam mengembangkan obat tradisional yang paling mudah yakni dengan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), tetapi sangat disayangkan karena belum bisa menyediakan oral.

“Untuk ketersediaan masa jangkauan lama, pada tahap awal lebih ke arah pengembangan pangan dengan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Namun tidak hanya ke arah ia bisa menyembuhkan atau menambah manfaat fisiologis. Sebaiknya ada aspek nutrisi dan sensorik, yakni untuk pengembangan lebih mudah PIRT baru ke arah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan seterusnya.”

Dalam memulai usaha produk herbal, biasanya di tahap awal lebih mengedepankan dalam mengembangkan ide, karena persaingan cukup tinggi agar produk yang dihasilkan berbeda dari yang lain. Tahap berikutnya merancang produk, lalu pengemasan, dan pemasaran. Kabar baiknya, saat ini Kemendikbudristek Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) diberi peluang membuat proposal atau program untuk mengajak dan memberdayakan masyarakat, salah satunya menggali potensi dalam kajian farmasi obat herbal.

Rudi Afriananda selaku pemateri kedua mengungkapkan saat ini banyak industri yang membuka jasa maklon, yakni sebuah kegiatan menciptakan produk yang biasanya dilakukan oleh individu atau sebuah korporasi agar bisa memenuhi kebutuhan dari pihak lain. Apabila ingin membuat produk atau mempunyai ide, kita hanya cukup menyiapkan modal dan strategi marketingnya. Tidak perlu dengan membuat produksi dengan skala besar, karena dengan mudah kita cukup menggunakan jasa maklon tersebut.

“Di masa pandemi, produk yang paling dicari adalah imunomodulator, yaitu produk yang bisa meningkatkan imun, memutarkan imun. Namun ke depannya, menurut apa yang kami amati dari berbagai laporan, akan banyak permintaan untuk kosmetologi, khususnya berkaitan dengan kosmetik herbal karena menjadi kualitas tersendiri,” ucap Rudi.

Dalam pernyataan penutup Positif #10 Iis mengatakan, “Apa yang kamu tidak bisa, jangan menutupi apa yang kamu bisa. Bisanya satu orang dengan orang lain itu berbeda, sehingga ketidakbisaan itu jangan menutupi bisanya. Termasuk dalam usaha jamu atau bahan herbal. Tidak ada yang tidak bisa ketika kita mencoba.”

Senada dengan Iis, Rudi juga mengatakan bahwa kesempatan gagal itu ketika menjadi mahasiswa saja, kalau sudah kerja dan terjun dalam masyarakat kesempatan gagal itu ada tetapi jangan sampai terlalu banyak. Maksimalkan gagal itu ketika menjadi mahasiswa dan terus jadikan support untuk ke depannya. (frd)

 

Source by: https://news.uad.ac.id/industri-rumah-tangga-olahan-produk-herbal-dan-peluang-industri-rumah-tangga-di-era-4-0/

Penanaman Mangrove di Pantai Baros Bantul Yogyakarta

 

Lazizmu DIY bersama dengan Pusat Studi Energi dan Lingkungan (PSEL) dan Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) ikut mnejalankan program lingkungan dengan melakukan aksi penanaman 1000 pohon mangrove di wilayah konservasi mangrove Baros, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu 22 Desember 2021.

Program ini dilatarbelakangi dengan meningkatkanya gas CO2 yang menyebabkan terjadinya efek gas rumah kaca sehingga perlu dilakukan penanganan yang komprehensif.

Menurut Jeffree Fahana selaku Badan Pengurus Lazizmu DIY “Situasi dan kondisi alam sudah sangat memprihatinkan, perlu kontribusi besar terhadap lingkungan oleh karenya Lazismu mempunyai pilar lingkungan namun program penanaman mangrove ini tidak hanya sekedar tanam saja harus juga ada pemberdayaan masyarakat”. Dalam imbuhannya, mengajak lembaga filatropi seperti Lazismu untuk memperhatikan dan berikan kesadaran akan menjaga alam, menjadikan nafas lingkungan sebagai gerakan penyelamatan bumi.

Program rehabilitasi mangrove dapat berikan kontribusi besar secara nasional, menurut Rudi Suharta Kabid Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, pemberdayaan selanjutnya harus melihat nilai ekonomis sehingga adanya keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan. “Kita harus ciptakan nilai ekonomis untuk program kelestarian alam” imbuhnya.

Launching program aksi peduli lingkungan Lazismu penanaman 1000 mangrove, dihadiri elemen pemerintah daerah setempat, majelis dan lembaga Muhammadiyah tingkat wilayah dan daerah, Lazismu daerah se-DIY, Ortom tingkat wilayah dan pusat studi bencana dan lingkungan UAD.

Tujuan program penanaman pohon mangrove sebagai upaya untuk mengembalikan ekosistem laut, memulihkan dan meningkatkan fungsi lindung, juga sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat dan juga sebagai dakwah lingkungan hidup akan pentingnya menjaga alam sekitar.

Penyerahan simbolisasi dilakukan oleh ketua PWM DIY bapak Gita Danupranata di dampingi Lazismu DIY bapak Jefree Fahana, ke pihak KP2B Baros untuk menindaklanuti program selanjutnya, kemudian dilaksanakannya penanaman perdana oleh semua tamu undangan yang hadir.

 

Source by: https://lazismudiy.or.id/lazismu-diy-tanam-1000-mangrove-sebagai-nilai-pemberdayaan/

UAD Raih The Best New Participant UIGM

UAD Raih The Best New Participant UIGM

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memperoleh penghargaan sebagai “The Best New Participant” UI GreenMetric (UIGM). Penghargaan tersebut berdasar hasil rilis UIGM World University Rankings tahun 2021.

Pemeringkatan dilakukan untuk mengetahui usaha perkembangan berkelanjutan suatu perguruan tinggi atau lembaga. Kegiatan dilakukan dengan membuat survei daring untuk melihat program dan kebijakan berkelanjutan pada perguruan tinggi di seluruh dunia. Pemeringkatan UIGM didasarkan pada penilaian dalam konsep kerangka lingkungan, ekonomi, dan persamaan.

Pada tahun 2021 sebanyak 956 institusi internasional mengikuti pemeringkatan UIGM dengan 101 di antaranya merupakan perguruan tinggi di Indonesia. UAD mengungguli 22 perguruan tinggi di Indonesia yang baru mengikuti kegiatan perangkingan UIGM.

Pada tahun ini UAD menempati peringkat 384 tingkat internasional, peringkat 42 perguruan tinggi secara nasional, peringkat 3 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyah (PTMA) secara nasional dan peringkat 3 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. mengatakan, penghargaan “The Best New Participant” ini menjadi motivasi dan pemicu UAD untuk senantiasa konsisten dalam mewujudkan kampus hijau yang berkelanjutan.

“Perwujudan UAD sebagai kampus hijau berkelanjutan didukung dengan meningkatkan sarana, prasarana, dan modifikasi perilaku civitas akademika dengan berdasarkan indikator penilaian UIGM. Harapannya hal tersebut akan seiring dengan peningkatan kualitas hidup civitas akademika yang ada di dalamnya,” katanya. (doc)

 

Source by: https://news.uad.ac.id/uad-raih-the-best-new-participant-uigm/